CILACAP, (CIMED) – Setelah melalui proses penjurian yang ketat, Lomba Edukasi Pengumpulan Jelantah dan Video Dokumentasi Bank Sampah se-Kabupaten Cilacap yang diselenggarakan Production Unit Cilacap PT. Pertamina Lubricants bersama TP PKK Kabupaten Cilacap dan Komunitas Jejak Jelantah berakhir. Sebanyak tiga lokasi bank sampah berhasil menjadi pengumpul jelantah terbanyak dan dua bank sampah lainnya sebagai pemenang video dokumentasi. Pengumuman pemenang dan penyerahan apresiasi digelar di Pendopo Wiajayakusuma Cakti, Cilacap, Minggu (31/12/2023).
Tim Task Force PUC PT Pertamina Lubricants, Mulyadi, mengatakan, Production Unit Cilacap (PUC) PT. Pertamina Lubricants melalui program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) mendukung pendidikan lingkungan hidup berupa Lomba Edukasi Pengumpulan Jelantah dan Video Dokumentasi Bank Sampah Tahun 2023 se-Kabupaten Cilacap.
“Kegiatan ini hasil kerjasama dengan TP PKK Kabupaten Cilacap dan Komunitas Cilacap,” kata Tim Task Force PUC PT Pertamina Lubricants, Mulyadi usai penyerahan apresiasi kepada pemenang lomba di Pendopo Wijayakusuma Cakti, Cilacap.
Dijelaskan, selama periode lomba 1-15 Desember ini disambut antusias oleh para peserta. Terbukti diikuti 83 lokasi untuk kategori Edukasi Pengumpulan Jelantah dan 34 Bank Sampah kategori Video Dokumentasi Bank Sampah. Adapun kriteria penilaian lomba kategori Edukasi Pengumpul Jelantah diantaranya jumlah minyak jelantah terbanyak beserta strategi yang dilakukan. Kemudian memiliki jumlah penyetor jelantah dan teredukasi untuk secara kontinue menyetorkan jelantah di Bank Sampah. Serta memiliki data nasabah penyetor jelantah.
“Sedangkan kriteria penilaian kategori video dokumentasi Bank Sampah adalah peserta membuat video bertema kegiatan bank sampah yang sudah dilakukan. Video orisinal, belum pernah didaftarkan, ditayangkan pada kompetisi/kegiatan manapun, durasi maksimal lima menit,” jelasnya.
Disebutkan, setelah melalui penilaian bersama TP PKK Kabupaten Cilacap dan Komunitas Jejak Jelantah serta praktisi komunikasi dan branding, diperoleh tiga lokasi yang mendapat apreasiasi kumpul jelantah dan dua Bank Sampah pemenang video dokumentasi.
“Kategori Edukasi Pengumpul Jelantah urutan pertama diraih Pandu Sirkaya 09 (Komunitas Jeng Jelsa) Kelurahan Tambakreja Cilacap Selatan, disusul Si Kuning Kepudang Desa Kepudang Kecamatan Binangun dan Putri Asih Mandiri Kelurahan Sidanegara Cilacap Tengah,” rincinya.
Sementara kategori video dokumentasi Bank Sampah dimenangkan Delima 09 Kelurahan Gunungsimping Cilacap Tengah dan peringkat kedua diraih Si Kuning Kepudang Desa Kepudang Kecamatan Binangun.
“Penerima apreasiasi mendapat sertifikat dan uang pembinaan,” bebernya.
Mulyadi menambahkan, tantangan lingkungan hidup paling berat saat ini adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Sehingga Pertamina Lubricants mendukung aksi mitigasi perubahan iklim dengan menggandeng stakeholder salah satunya komunitas bank sampah berupa mengumpulkan jelantah akan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Kabupaten Cilacap, Fitri Awaluddin Muuri mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja TP PKK Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan PUC PT Pertamina Lubricants. Pihaknya berupaya melakukan upaya penyelamatan lingkungan dan juga untuk program kesehatan. Karena jelantah ini memiliki dampak sangat buruk untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup.
“Jadi kami berupaya melalui kegiatan kumpul jelantah. Kami menggerakan Bank Sampah Bank Sampah yang ada di Kabupaten Cilacap untuk aktif mengumpulkan jelantah dari keluarga-keluarga yang ada di Kabupaten Cilacap. Jelantah dikumpulkan kemudian kami ambil, ditimbang dan dihargai Rp 7.000 per kilogram.
Harapannya, lanjut Fitri, disamping kesehatan keluarga di Kabupaten bisa terjaga, ada penyelamatan lingkungan juga peningkatan ekonomi dari jelantah yang dikumpulkan.
“Penilaiannya salah satunya jumlah jelantah yang terkumpul. Kami sudah keliling ke 24 kecamatan, jelantah langsung ditimbang dan diambil,” ujarnya.
Ditambahkan, program ini berkelanjutan, tidak hanya setiap satu tahun sekali. Akan tetapi nantinya jelantah diambil setiap satu atau dua bulan sekali.
“Harapannya kedepan Kecamatan baik yang sudah memiliki bank sampah maupun yang belum bisa tergerak untuk mengumpulkan jelantah,” pungkasnya.