JAKARTA, (CIMED) – Bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Pijar Foundation mengadakan talk show interaktif dengan tema “Youth Challenges and Opportunities Facing 2023 and Beyond! pada Selasa, 6 Desember 2022 di @america.
Sebagai bagian dari program Learning with Pijar, pembahasan bulan ini berfokus pada bagaimana talenta masa depan harus dipersiapkan untuk tantangan dan peluang yang akan datang melalui pelatihan, inovasi, dan kebijakan.
Hadir sebagai narasumber pada acara ini Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Tedi Bharata; Komisaris Utama Telkomsel Wishnutama Kusubandio; Chief Sustainability Office Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas Elim Sritaba; dan Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Tedi Bharata menyebutkan, masalah terbesar yang dihadapi talenta masa depan pada tahun 2022 dan bagaimana talenta yang berbasis di Indonesia dapat menghadapi masalah yang ada dibandingkan dengan negara lain, seperti AS.
Ia juga berbagi peluang yang dapat mengoptimalkan talenta Indonesia di tahun 2023 dan bagaimana menutup kesenjangan talenta dalam hal kebijakan.
“Talenta Indonesia harus berani memulai hal-hal baru. Selama Anda memiliki niat baik dan kemampuan, lakukan saja. Kesempatan jarang datang untuk kedua kalinya,” ujar Tedi.
Dalam kesempatan ini, Komisaris Utama Telkomsel Wishnutama Kusubandio membagikan perspektifnya tentang potensi inovasi yang akan bermanfaat bagi talenta masa depan dalam menghadapi tantangan masa depan. Ia juga berbagi langkah positif untuk menciptakan ekosistem yang inovatif dan mengoptimalkan peluang yang ada dan potensial yang dapat dipercepat di masa depan.
“Untuk menjadi bukti masa depan dalam peran apa pun, pada awalnya anda harus berfokus menjadi seorang spesialis daripada menjadi generalis. Bagaimana caranya? Kuasai kemampuan dan rencanakan dengan baik ke mana akan melangkah,” ujar Wishnutama.
Sebagai seorang profesional, Chief Sustainability Office of Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas Elim Sritaba berbagi bagaimana sektor swasta dapat mendukung pengembangan bakat dan inovasi untuk mempromosikan profesional yang siap menghadapi masa depan.
“APP mengambil bagian dalam Kampus Merdeka yang ditawarkan kepada mahasiswa dari lebih dari 500 universitas untuk kesempatan magang tergantung pada apa yang ingin mereka pelajari. Program ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja langsung dan bimbingan langsung dari para ahli di bidangnya masing-masing sambil mengeksplorasi industri pulp dan kertas yang berkelanjutan,” ujar Elim.