CILACAP, (CIMED) – Sebanyak 205 prajurit TNI AD kini resmi menjadi anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elit kebanggaan Indonesia. Mereka menjalani pembaretan prajurit Kopassus di Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu 18 Mei 2024. Momen pembaretan prajurit Kopassus merupakan kebanggaan tersendiri baik bagi prajurit maupun keluarga. Namun, tidak semua siswa Pendidikan Komando Angkatan 108 ini didampingi orang tua atau keluarga tercinta.
Dari 205 prajurit yang menjalani pembaretan, 26 di antaranya harus melewatkan momen spesial tersebut tanpa didampingi oleh keluarga atau orang terdekat. Karenanya sebagai wujud perhatian, 26 prajurit dari berbagai daerah di Indonesia yang tak didampingi orang tua, dijamu makan bersama oleh orang tua asuh yakni perusahaan Ethos Kreatif Indonesia. Kedatangan mereka disambut pemberian buket bunga laykanya keluarga dan diberi cendera mata.
Chairman Ethos Grup, Mukit Hendrayatno mengatakan, sebagai bentuk perhatian pihaknya memberikan sambutan kepada siswa-siswa Komando Angkatan 108 yang orang tuanya tidak bisa hadir saat momen pembaretan di Pantai Permisan, Nusakambangan.
“Kita memberikan sambutan kepada mereka supaya merasa berbesar hati,” kata Mukit usai jamuan makan bersama para prajurit Corps Baret Merah di salah satu Resto di Cilacap, Sabtu (18/5/2024).
Diakui, lanjut Mukit, Kopassus merupakan salah lembaga yang memiliki citra sangat bagus di Republik Indonesia.
“Kita tahu sangat jarang lembaga negara yang memiliki citra sangat baik, Kopassus salah satu yang terbaik. Saya berharap rekan-reka siswa Komando ini yang nantinya akan menjadi tulang punggung bagi organisasi komando ini akan terus menjaga nama baik tersebut. Bisa menjadi kebanggan kita dan terus bisa menjaga nama baik anggota korp komando,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Komandan Sekolah Komando (Danseko) Pusdiklatpassus Letkol Inf Fictor J Situmorang menyebutkan, pembaretan yang dilaksanakan di Pantai Permisan Nusakambangan diikuti oleh 205 siswa Sekolah Komando Angkatan 108. Mereka sudah resmi dilantik menjadi prajurit Baret Merah atau Prajurit Kopassus.
“Pada kesempatan sore hari ini, di tempat ini ada sekitar 26 orang yang orang tuanya tidak bisa hadir pada saat acara pelantikan di Pantai Permisan. Mungkin ada kendala dari orangtuanya sehingga tidak bisa hadir,” kata Fictor.
Namun demikian, lanjut Fictor, pihaknya bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Ethos Kreatif Indonesia yang dipimpin Mukit Hendrayatno yang telah memberikan apresiasi kepada siswa Komando Angkatan 108 yang orangtuanya tidak bisa hadir.
“Memberikan perhatian yang luar biasa, menjadi wakil dari orang tua sehingga mereka tidak merasa ketinggalan atau merasa sendirian tidak seperti teman-teman yang lain saat pelantikan di Permisan,” tandasnya.
Fictor menambahkan, para siswa Komando menjalani pendidikan selama tujuh bulan dimulai awal November 2023 dan berakhir pada bulan Mei 2024. Mereka harus menjalani tahapan berjalan kaki dari Bandung sampai Cilacap selama 10 hari.
“Perkiraan jarak (tempuh) kita sekitar 455 kilometer,” imbuhnya.
Tahapan Pendidikan
Dilansir dari PenKopassus, Pendidikan Prajurit Komando terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap Basis, tahap Hutan Gunung dan tahap Rawa Laut. Tahap Basis adalah tahap dasar atau ilmu ilmu dasar yang wajib dimiliki para prajurit Komando baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan Tim, akhir Tahap Basis ditandai dengan UKK (Uji Keterampilan Komando) dan tes Psikologi Khusus yang membutuhkan tekad yang tinggi serta Karakter Prajurit Individu, dimana dalam keadaan stress dan lelah kalian tetap mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Kemudian Tahap Gunung Hutan merupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang didapatkan selama tahap basis. Sebagai Prajurit Komando harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrim bahkan hingga nyawa sebagai taruhannya, sehingga terbentuk Jiwa Korsa sebagai prajurit Komando. Dan Tahap Gunung Hutan diakhiri dengan ditandainya kegiatan Long March dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari, sejauh 455 km. Dengan rute Batujajar Kabupaten Bandung Barat, melewati Garut, Tasikmalaya dan Kuningan untuk menuju Tugu Kopassus di Puncak Gunung Beleketebe.
Tahap Rawa Laut merupakan tahap akhir Pendidikan yang harus dapat dilalui sebagai siswa Komando. Rawa dan Laut adalah media yang sangat sulit untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, sungai lebar, yang harus dikombinasikan dengan kegiatan teknik dan taktik khusus.
Tahap ini menjadi tantangan berat bagi setiap peserta didik karena harus menjalani infiltrasi melalui rawa-laut, simulasi pertempuran, simulasi pelolosan dari kamp tawanan, termasuk berenang ke Pulau Nusakambangan.
Pendidikan ini ditutup dengan pelantikan sebagai prajurit Komando di Pantai Permisan dan berhak disematkan brevet komando, mengenakan baret merah dan mendapat sebilah pisau komando.