CILACAP, (CIMED) – Sebuah truk bermuatan pupuk tertabrak Kereta Api (KA) Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong Bandung di perlintasan KA Desa Kawunganten Lor, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Selasa (13/9/2022) dini hari. Tidak ada korban jiwa, namun peristiwa itu membuat sejumlah perjalanan kereta mengalami keterlambatan.
Kasi Humas Polres Cilacap, IPTU Gatot Tri Hartanto mengatakan, peristiwa truk bermuatan pupuk tertabrak KA di perlintasan Desa Kawunganten Lor itu terjadi pukul 00.50 WIB. Truk bermuatan pupuk dengan nopol E-8720-LA diketahui dikemudikan oleh MS (45), warga Kelurahan Tritih Kulon, Cilacap Utara.
“Sebelum kejadian, korban membawa truk bermuatan pupuk dari desa Kalijeruk hendak mengantar pupuk ke daerah Klaten dengan melewati perlintasan kereta api palang pintu. Sesampainya di rel dikarenakan palang pintu masih manual sehingga truk tersebut tertabrak oleh kereta dengan Loko CC. 20198304 yang hendak melintas. Truk terseret sejauh 20 meter,” kata Kasi Humas.
Disebutkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun sopir truk mengalami luka ringan pada bagian kepala. Sementara truk mengalami kerusakan parah.
Terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Krisbiyantoro mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena petugas perlintasan lalai tidak menutup pintu perlintasan ketika KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong hendak melintas, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan.
Akibat kejadian tersebut, kondisi truk yang menabrak KA Kahuripan tersangkut di kolong bagian depan lokomotif sehingga mengakibatkan lokomotif tidak dapat digerakkan. Oleh karena itu, masinis segera melakukan tindakan penanganan cepat dengan berkoordinasi ke Pusat Pengendali Operasi KA (Pusdalopka) Daop 5 Purwokerto untuk meminta penggantian lokomotif dan evakuasi truk.
“Kami PT KAI (Persero) mohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan yang terjadi kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak,” katanya.
Krisbiyantoro mengatakan berdasarkan informasi dari Pusdalopka Daop 5 Purwokerto pada hari Selasa (13/9/2022) pukul 06.30 WIB, beberapa perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan antara lain KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong posisi di Stasiun Gandrungmangun lambat 340 menit.
Selanjutnya, KA Mutiara Selatan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng posisi di Stasiun Kroya lambat 288 menit, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung posisi di Stasiun Cipari lambat 292 menit, KA Parcel Selatan posisi di Stasiun Sidareja lambat 221 menit.
Kemudian, KA Kutojaya Selatan relasi Kiaracondong-Kutoarjo posisi di Stasiun Gandrungmangun lambat 234 menit, KA Malabar relasi Malang-Kiaracondong posisi di Stasiun Lebeng lambat 237 menit, KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong posisi di Stasiun Jeruklegi lambat 207 menit.
KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar posisi di Stasiun Sidareja lambat 156 menit, KA Parcel Selatan posisi di Stasiun Maos lambat 150 menit, dan KA Serayu relasi Pasarsenen-Kiaracondong-Kroya-Purwokerto posisi di Stasiun Cipari lambat 72 menit.
“Dari kejadian tersebut, kami sangat menyayangkan sopir truk yang tidak berhenti sejenak untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang akan melintas di perlintasan itu,” kata Krisbiyantoro.