CILACAP, (CIMED) – Nasib malang menimpa seorang nenek yang kehilangan nyawanya akibat tertabrak kereta api (KA) Lodaya jurusan Bandung Solo di Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, Senin (30/1/2023) siang. Perempuan lansia tanpa identitas tersebut tewas di tempat dengan kondisi luka parah pada bagian kepala.
Kejadian yang menggegerkan warga Desa Planjan tersebut terjadi pada Senin (30/1/2023) siang sekitar pukul 11.40 WIB, dijalur kereta api tepatnya di kilometer 3847/8 petak Stasiun Lebeng – Stasiun Kesugihan.
Kapolresta Cilacap KombesPol Fannky Ani Sugiharto melalui Kasi Humas IPTU Gatot Tri Hartanto mengatakan, informasi dari petugas Stasiun Lebeng bahwa korban tertabrak KA Lodaya 160C jurusan Bandung-Solo.
“Atas kejadian tersebut korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka serius pada bagian kepala. Korban langsung dibawa ke RSUD Cilacap untuk dilakukan perawatan jenazah,” kata Kasi Humas Polresta Cilacap.
IPTU Gatot mengungkapkan, kejadian bermula saat KA Lodaya 160C jurusan Bandung-Solo sekitar pukul 11.40 WIB melaju dari arah Barat menuju Timur. Saat melintas di kilometer 3847/8 petak Stasiun Lebeng-Stasiun Kesugihan, masinis KA Lodaya melihat di sebelah kanan ada seorang perempuan berjalan kaki di pinggir jalur kereta api.
“Korban berjalan di sebelah kanan pinggir jalur kereta api dari arah Timur ke Barat. Kemudian masinis memberikan peringatan dengan membunyikan klakson, namun korban tidak menepi. Akibatnya korban tertabrak KA Lodaya dan meninggal di tempat. Selanjutnya masinis menghubungi petugas Stasiun Lebeng,” ungkapnya.
Disebutkan, korban perempuan lansia tersebut diketahui tidak memiliki identitas. Adapun ciri-ciri korban yakni berusia sekitar 80 tahun, tinggi badan 150 centimeter, rambut lurus, kulit sawo matang, mengenakan kerudung merah jambu, memakai baju batik lengan panjang dan memakai rok panjang hitam.
“Korban divakuasi petugas dan dibawa ke RSUD Cilacap sambil menunggu pihak keluarga,” pungkasnya.